- Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya.
Contoh:- daktulis 'saya tulis'
- dipuntulisaken (krama) 'dituliskan'
- tinulis 'ditulis'
- tulisen 'tulislah'
- Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan atau akhiran, gabungan kata itu ditulis terpisah.
Contoh:- dipunwulang wuruk 'dididik'
- niba tangi 'jatuh bangun'
- sanak sadhèrèkipun 'sanak saudaranya'
- Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus, unsur gabungan kata itu ditulis serangkai.
Contoh:- dipunsèwudinteni 'diseribu hari'
- ditapakastani 'ditandatangani'
- mitungsasèni 'menujuh bulan'
- Jika satuan bilangan terdiri atas dua suku kata bergabung dengan kata bilangan yang terdiri atas dua suku kata, satuan bilangan itu ditulis terpisah dengan kata bilangannya.
Contoh:- telu likur 'dua puluh tiga'
- patang puluh 'empat puluh'
- sangang atus 'sembilan ratus'
- Gabungan satuan bilangan dan kata bilangan yang salah satu atau keduanya terdiri atas satu suku kata ditulis serangkai.
Contoh:- rolas 'dua belas'
- telulas 'tiga belas'
- patlikur 'dua puluh empat'
- nematus 'enam ratus'