B. Kata Turunan

  1. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya.
    Contoh:
    • daktulis 'saya tulis'
    • dipuntulisaken (krama) 'dituliskan'
    • tinulis 'ditulis'
    • tulisen 'tulislah'
  2. Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan atau akhiran, gabungan kata itu ditulis terpisah.
    Contoh:
    • dipunwulang wuruk 'dididik'
    • niba tangi 'jatuh bangun'
    • sanak sadhèrèkipun 'sanak saudaranya'
  3. Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus, unsur gabungan kata itu ditulis serangkai.
    Contoh:
    • dipunsèwudinteni 'diseribu hari'
    • ditapakastani 'ditandatangani'
    • mitungsasèni 'menujuh bulan'
  4. Jika satuan bilangan terdiri atas dua suku kata bergabung dengan kata bilangan yang terdiri atas dua suku kata, satuan bilangan itu ditulis terpisah dengan kata bilangannya.
    Contoh:
    • telu likur 'dua puluh tiga'
    • patang puluh 'empat puluh'
    • sangang atus 'sembilan ratus'
  5. Gabungan satuan bilangan dan kata bilangan yang salah satu atau keduanya terdiri atas satu suku kata ditulis serangkai.
    Contoh:
    • rolas 'dua belas'
    • telulas 'tiga belas'
    • patlikur 'dua puluh empat'
    • nematus 'enam ratus'