KEPALA BALAI BAHASA YOGYAKARTA
Pedoman ejaan bahasa Jawa yang disempurnakan, yang berlaku secara resmi, sampai sekarang, merupakan bagian dari Pedoman Ejaan Bahasa Daerah Bali, Jawa, dan Sunda yang Disempurnakan. Pedoman itu diterbitkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 070/U/ 1974. Pada tahun 1977 pedoman itu terbit dalam seri penyuluhan, salah satunya ialah Pedoman Ejaan Bahasa Jawa yang Disempurnakan.
Pedoman ejaan bahasa Jawa yang terbit pada tahun 1974 dan 1977 itu kurang lengkap. Oleh karena itu, dilakukan penyempurnaan. Hasilnya diterbitkan sebagai edisi lampiran di dalam buku Tata Bahasa Baku Bahasa Jawa dan sebagai satu terbitan terpisah pada tahun 1991, dengan judul Pedoman Umum Ejaan Bahasa Jawa yang Disempurnakan. Proses sosialisasinya dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan Kongres Bahasa Jawa I di Semarang pada tahun 1991. Sayang, setelah Kongres Bahasa Jawa I, ejaan bahasa Jawa yang disempurnakan itu kurang memasyarakat.
Berdasarkan pertimbangan bahwa (1) Pedoman Umum Ejaan Bahasa Jawa yang Disempurnakan itu belum berlaku secara resmi; (2) masih terjadi kesalahan penggunaan pedoman ejaan bahasa Jawa pada media massa cetak; (3) ada kaidah yang belum dirumuskan, dan (4) bahasa Jawa senantiasa berkembang seiring dengan berkembangnya kehidupan sosio-kultural masyarakat pemakainya, Balai Bahasa Yogyakarta merevisi ulang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Jawa yang Disempurnakan (1991). Hasilnya dibicarakan dalam Semiloka Pedoman Umum Ejaan Bahasa Jawa yang Disempurnakan. Kegiatan itu dilaksanakan dalam bentuk kerja sama antara Balai Bahasa Yogyakarta dan Penerbit Kanisius, Yogyakarta. Semiloka itu dihadiri oleh pakar maupun praktisi bahasa Jawa, baik sebagai wakil institusi tertentu atau sebagai pribadi. Mereka mewakili tiga wilayah-utama pemakaian bahasa Jawa, yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta, Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pedoman ini merupakan rumusan tim perumus setelah memperhatikan berbagai masukan para peserta semiloka.
Semoga buku pedoman ini berguna untuk pemakai dan pecinta bahasa Jawa, khususnya yang menginginkan terciptanya kemantapan tata tuJis Jawa dengan huruf Latin.
Yogyakarta, Agustus 2006
Syamsul Arifin, M. Hum.