- Tanda titik . dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Contoh:
- Radèn Ajeng Tin nuli budhal.
'Raden Ajeng Tin segera berangkat.'
- Lawangé dicèt biru.
'Pintunya dicat biru.'
- Tanda titik . dipakai di belakang singkatan nama orang.
Contoh:
- Muh. Yamin (Muhammad Yamin)
- A. Yani (Ahmad Yani)
- Tanda titik . dipakai pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan.
Contoh:
- Dr. (dhoktor)
- Prof (profesor)
- K.R.T. (kanjeng radèn tumenggung)
- Bp. (bapak)
- Tanda titik . dipakai pada singkatan atau ungkapan yang sudah umum. Singkatan yang terdiri atas dua huruf masing-masing diikuti satu tanda titik; singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda titik sesudah huruf terakhir.
Contoh:
- i.p. (inggih punika 'yaitu')
- lsp. (lan sapanunggalané 'dan lain sebagainya')
- upm. (upama 'misalnya')
- Tanda titik . dipakai di belakang angka atau huruf di dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar.
Contoh:
- III. Kecamatan Prambanan
A. Désa Sanggrahan
B. Désa Taji
- 1. Unggah-ungguhing Basa
1.1 Ngoko
1.1.1 Ngoko Lugu
1.1.2 Ngoko Andhap
- Tanda titik . dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu.
Contoh:
- jam 01.20.15 (jam siji luwih rongpuluh menit limalas sekon)
'pukul 01.20.15 (pukul satu lebih dua puluh menit lima belas detik)'
- Tanda titik . dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan jangka waktu.
Contoh:
- 2.25.20 jam (rong jam, selawé menit, rongpuluh sekon)
2.25.20 jam ('dua jam, dua puluh lima menit, dua puluh detik)'
- Tanda titik . dipakai untuk memisahkan angka ribuan, jutaan, dan seterusnya yang menunjukkan jumlah.
Contoh:
- 3.330.350 kg (telung yuta telung atus telung puluh èwu telung atus sèket kilogram)
'3.330.350 kg ('tiga juta tiga ratus tiga puluh ribu tiga ratus lima puluh kilogram')
- Tanda titik . tidak dipakai untuk memisahkan angka ribuan, jutaan, dan seterusnya yang tidak menunjukkanjumlah
Contoh:
- Delengen kaca 1125! 'Lihat halaman 1125!'
- Tanda titik . tidak dipakai di dalam singkatan yang terdiri atas huruf-hufuf awal kata atau suku kata, atau gabungan keduanya, yang terdapat di dalam nama badan, lembaga pemerintah atau swasta, atau di dalam akronim yang sudah diterima o1eh masyarakat.
Contoh:
- KHP (Kawedanan Hageng Punakawan)
- LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)
- RW (rukun warga)
- Habirandha (Hambiwara Birawaning Dhalang)
- Puskesmas (pusat kesehatan masyarakat)
- Tanda titik . tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan atau kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya.
Contoh:
- Sejarah Kasusastran Jawa
- Sarasilahipun Darah Barata
- Tanda titik . tidak dipakai di belakang (a) alamat pengirim, (b) tanggal surat, serta (e) nama dan alamat penerima surat.
Contoh:
- Jalan I Dewa Nyoman Oka 34 Yogyakarta
- 17 Mei 1973
- Katur Bp. Edi Sunarta
Jalan Taman Siswa 93
Yogyakarta
- Tanda titik . tidak dipakai di dalam singkatan lambang kimia, satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang.
Contoh:
- Cu (kuprum)
- 10 cm (10 sentimeter)
- 100 kg (100 kilogram)
- TNT (trinitrotoluen)
- 50 l (50 liter)
- Rp500,00 (lima ratus rupiah)