A. Tanda Titik

  1. Tanda titik . dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
    Contoh:
    • Radèn Ajeng Tin nuli budhal.
      'Raden Ajeng Tin segera berangkat.'
    • Lawangé dicèt biru.
      'Pintunya dicat biru.'
  2. Tanda titik . dipakai di belakang singkatan nama orang.
    Contoh:
    • Muh. Yamin (Muhammad Yamin)
    • A. Yani (Ahmad Yani)
  3. Tanda titik . dipakai pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan.
    Contoh:
    • Dr. (dhoktor)
    • Prof (profesor)
    • K.R.T. (kanjeng radèn tumenggung)
    • Bp. (bapak)
  4. Tanda titik . dipakai pada singkatan atau ungkapan yang sudah umum. Singkatan yang terdiri atas dua huruf masing-masing diikuti satu tanda titik; singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda titik sesudah huruf terakhir.
    Contoh:
    • i.p. (inggih punika 'yaitu')
    • lsp. (lan sapanunggalané 'dan lain sebagainya')
    • upm. (upama 'misalnya')
  5. Tanda titik . dipakai di belakang angka atau huruf di dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar.
    Contoh:
    • III. Kecamatan Prambanan
           A. Désa Sanggrahan
           B. Désa Taji
    • 1. Unggah-ungguhing Basa
          1.1 Ngoko
                1.1.1 Ngoko Lugu
                1.1.2 Ngoko Andhap
  6. Tanda titik . dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu.
    Contoh:
    • jam 01.20.15 (jam siji luwih rongpuluh menit limalas sekon)
      'pukul 01.20.15 (pukul satu lebih dua puluh menit lima belas detik)'
  7. Tanda titik . dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan jangka waktu.
    Contoh:
    • 2.25.20 jam (rong jam, selawé menit, rongpuluh sekon)
      2.25.20 jam ('dua jam, dua puluh lima menit, dua puluh detik)'
  8. Tanda titik . dipakai untuk memisahkan angka ribuan, jutaan, dan seterusnya yang menunjukkan jumlah.
    Contoh:
    • 3.330.350 kg (telung yuta telung atus telung puluh èwu telung atus sèket kilogram)
      '3.330.350 kg ('tiga juta tiga ratus tiga puluh ribu tiga ratus lima puluh kilogram')
  9. Tanda titik . tidak dipakai untuk memisahkan angka ribuan, jutaan, dan seterusnya yang tidak menunjukkanjumlah
    Contoh:
    • Delengen kaca 1125! 'Lihat halaman 1125!'
  10. Tanda titik . tidak dipakai di dalam singkatan yang terdiri atas huruf-hufuf awal kata atau suku kata, atau gabungan keduanya, yang terdapat di dalam nama badan, lembaga pemerintah atau swasta, atau di dalam akronim yang sudah diterima o1eh masyarakat.
    Contoh:
    • KHP (Kawedanan Hageng Punakawan)
    • LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)
    • RW (rukun warga)
    • Habirandha (Hambiwara Birawaning Dhalang)
    • Puskesmas (pusat kesehatan masyarakat)
  11. Tanda titik . tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan atau kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya.
    Contoh:
    • Sejarah Kasusastran Jawa
    • Sarasilahipun Darah Barata
  12. Tanda titik . tidak dipakai di belakang (a) alamat pengirim, (b) tanggal surat, serta (e) nama dan alamat penerima surat.
    Contoh:
    • Jalan I Dewa Nyoman Oka 34 Yogyakarta
    • 17 Mei 1973
    • Katur Bp. Edi Sunarta
      Jalan Taman Siswa 93
      Yogyakarta
  13. Tanda titik . tidak dipakai di dalam singkatan lambang kimia, satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang.
    Contoh:
    • Cu (kuprum)
    • 10 cm (10 sentimeter)
    • 100 kg (100 kilogram)
    • TNT (trinitrotoluen)
    • 50 l (50 liter)
    • Rp500,00 (lima ratus rupiah)