- Tanda kurung ( ) dipakai untuk mengapit keterangan atau penjelasan.
Contoh:
- Kecamatan Jetis (Kabupaten Bantul) kondhang KUD-ne.
'Kecamatan Jetis (Kabupaten Bantul) terkenal KUD-nya (Koperasi Unit Desa-nya).'
- Tanda kurung ( ) dipakai untuk mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok pembicaraan.
Contoh:
- Kabaré (embuh nyatané) ragadé ora ana.
'Kabarnya (entah kenyataannya) biayanya tidak ada.'
- Pak Sastra (bapakné kancaku) arep tuku omah.
'Pak Sastra (ayah teman saya) akan membeli rumah.'
- Tanda kurung ( ) dipakai untuk mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan.
Contoh:
- Tembung "(h)agnya" iku mengku teges 'préntah' , 'pakon'.
'Kata "(h)agnya" itu mengandung makna 'perintah', 'suruhan.'
- Wong kaé mau manggoné ana ing (kutha) Semarang.
'Orang itu tadi bertempat tinggal di (kota) Semarang.'
- Tanda kurung ( ) dipakai untuk mengapit angka atau huruf yang memerinci satu seri keterangan.
Contoh:
- Ubarampéné kinang iku (1) suruh, (2) enjet, (3) gambir.
'Ramuan sirih sekapur itu (1) sirih, (2) kapur sirih, (3) gambir.'
- Kabutuhané wong urip iku warna-warna, kayata, (1) sandhang, (2) pangan, (3) papan.
'Kebutuhan orang hidup itu bermacam-macam, seperti, (I) pakaian, (2) pangan, (3) tempat tinggal.