K. Tanda Kurung Siku

  1. Tanda kurung siku [ ] dipakai untuk mengapit keterangan di dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung.
    Contoh:
    • (Bab menika sampun kasaruwé sawatawis ing ngajeng [kaca 27])
      '(Hal itu sudah disinggung sedikit di bagian depan [lihat hal. 27]).'
    • Bab panindaking upacara (ubarampéné upacara wis diterangaké ing Bab II [delengen kaca 16-27]) perlu dibèbèraké ing kéné.
      'Bab pelaksanaan upacara (perlengkapan upacara sudah diterangkan pada Bab II [lihat halaman 16-27]) perlu diuraikan di sini.'
  2. Tanda kurung siku [ ] dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis oleh orang lain. Tanda itu menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu memang terdapat di dalam naskah aslinya.
    Contoh:
    • Resi Wara Bi[s]ma sanget ing dukanira.
      'Resi Wara Bi[s]ma sangat marah.'
    • Paribasan lan uga [jenenging] desa, kali, gunung, nagara, uwong, ora kena dikramakake.
      'Peribahasa dan juga [nama] desa, sungai, gunung, negara, orang, tidak boleh dikramakan.'