L. Tanda Petik Rangkap

  1. Tanda petik rangkap " " dipakai untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain.
    Contoh:
    • "Sapa kuwi," pandanguné Bapak, "mlebua!"
      '"Siapa itu," tanya Ayah, "Masuklah!"'
    • Bapak ngendika manèh, "Ya wis, ènggal mangkata!"
      'Bapak berkata lagi, "Ya sudah, lekas berangkat!"'
    • Yadi mangsuli, "Inggih sendika."
      'Yadi menjawab, "Ya, baiklah."'
  2. Tanda petik rangkap " " dipakai untuk mengapit judul karangan dan bab buku yang menjadi bagian kalimat.
    Contoh:
    • Aku wis tau maca "Lampahan Kilat Buwana" ana ing buku Lakon Carangan.
      'Saya sudah pemah membaca "Lampahan Kilat Buwana" di dalam buku Lakon Carangan.'
    • Kula aturi maos bab "Pejahipun Putri Cina" ing Serat Menak Cina jilid IV.
      'Silakan membaca bab "Pejahipun Putri Cina" di dalam Serat Menak Cina jilid IV.'
  3. Tanda petik rangkap " " dipakai untuk mengapit istilah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus.
    Contoh:
    • Dhèwèkè kuwi pancèn seneng "ngompas" kanca-kancané.
      'Dia itu memang suka "mengompas" teman-temannya.'
  4. Tanda petik rangkap penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung.
    Contoh:
    • Pitakenipun, "Jenengmu sapa?"
      'Pertanyaannya, "Siapakah namamu?"'
    • Wicantenipun, "Asrep sanget ngriki menika."
      'Katanya, "Dingin sekali di sini."'
  5. Tanda baca penutup kalimat atau bagian kalimat ditempatkan di belakang tanda petik yang mengapit kata atau ungkapan yang dipakai dengan arti khusus.
    Contoh:
    • Sarèhné lemu banget, Sidin diparabi "Gombloh".
      'Karena gemuk sekali, Sidin dijuluki "Gombloh".'
    • Erna diunèkaké "toko mlaku"; dheweke nesu banget.
      'Erna dikatakan "toko berjalan"; dia sangat marah.'