- Tanda petik rangkap " " dipakai untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain.
Contoh:
- "Sapa kuwi," pandanguné Bapak, "mlebua!"
'"Siapa itu," tanya Ayah, "Masuklah!"'
- Bapak ngendika manèh, "Ya wis, ènggal mangkata!"
'Bapak berkata lagi, "Ya sudah, lekas berangkat!"'
- Yadi mangsuli, "Inggih sendika."
'Yadi menjawab, "Ya, baiklah."'
- Tanda petik rangkap " " dipakai untuk mengapit judul karangan dan bab buku yang menjadi bagian kalimat.
Contoh:
- Aku wis tau maca "Lampahan Kilat Buwana" ana ing buku Lakon Carangan.
'Saya sudah pemah membaca "Lampahan Kilat Buwana" di dalam buku Lakon Carangan.'
- Kula aturi maos bab "Pejahipun Putri Cina" ing Serat Menak Cina jilid IV.
'Silakan membaca bab "Pejahipun Putri Cina" di dalam Serat Menak Cina jilid IV.'
- Tanda petik rangkap " " dipakai untuk mengapit istilah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus.
Contoh:
- Dhèwèkè kuwi pancèn seneng "ngompas" kanca-kancané.
'Dia itu memang suka "mengompas" teman-temannya.'
- Tanda petik rangkap penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung.
Contoh:
- Pitakenipun, "Jenengmu sapa?"
'Pertanyaannya, "Siapakah namamu?"'
- Wicantenipun, "Asrep sanget ngriki menika."
'Katanya, "Dingin sekali di sini."'
- Tanda baca penutup kalimat atau bagian kalimat ditempatkan di belakang tanda petik yang mengapit kata atau ungkapan yang dipakai dengan arti khusus.
Contoh:
- Sarèhné lemu banget, Sidin diparabi "Gombloh".
'Karena gemuk sekali, Sidin dijuluki "Gombloh".'
- Erna diunèkaké "toko mlaku"; dheweke nesu banget.
'Erna dikatakan "toko berjalan"; dia sangat marah.'