F. Tanda Pisah

  1. Tanda pisah membatasi penyisipan kata, kelompok kata, atau anak kalimat yang memberi penjelasan khusus di luar bangun kalimat.
    Contoh:
    • Karepku mono − lan wis pancèn mangsané − Sumi arep takomah-omahaké ing sasi Besar ngarep iki.
      'Maksud saya − dan memang sudah waktunya − Sumi akan saya nikahkan pada bulan Besar yang akan datang.'
    • Kabeh barang darbèkmu − klasa, bantal, lan penganggo − gawanen!
      'Semua barang milikmu − tikar, bantal, dan pakaian − bawalah!'
  2. Tanda pisah menegaskan adanya aposisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas.
    Contoh:
    • Mèh saben wong ngerti − uga wong manca − karo candhi Borobudur.
      'Hampir setiap orang tahu − juga orang asing − akan candi Borobudur.'
    • Anaké Pak Karta − sing wingi mréné − saiki lara.
      'Anaknya pak Karta − yang kemarin ke sini − sekarang sakit.'
  3. Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan atau tanggal yang berarti 'sampai dengan' atau di antara dua nama kota yang berarti 'sampai ke'.
    Contoh:
    • 1930 − 1945
    • tanggal 9 − 19 September 1999
    • Jakarta − Bundung