- Tanda pisah − membatasi penyisipan kata, kelompok kata, atau anak kalimat yang memberi penjelasan khusus di luar bangun kalimat.
Contoh:
- Karepku mono − lan wis pancèn mangsané − Sumi arep takomah-omahaké ing sasi Besar ngarep iki.
'Maksud saya − dan memang sudah waktunya − Sumi akan saya nikahkan pada bulan Besar yang akan datang.'
- Kabeh barang darbèkmu − klasa, bantal, lan penganggo − gawanen!
'Semua barang milikmu − tikar, bantal, dan pakaian − bawalah!'
- Tanda pisah − menegaskan adanya aposisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas.
Contoh:
- Mèh saben wong ngerti − uga wong manca − karo candhi Borobudur.
'Hampir setiap orang tahu − juga orang asing − akan candi Borobudur.'
- Anaké Pak Karta − sing wingi mréné − saiki lara.
'Anaknya pak Karta − yang kemarin ke sini − sekarang sakit.'
- Tanda pisah − dipakai di antara dua bilangan atau tanggal yang berarti 'sampai dengan' atau di antara dua nama kota yang berarti 'sampai ke'.
Contoh:
- 1930 − 1945
- tanggal 9 − 19 September 1999
- Jakarta − Bundung